Logo Bloomberg Technoz

Kelangkaan Migor

Lebih jauh, Yayan juga khawatir perebutan pasokan CPO untuk sektor energi dan pangan tersebut dapat membuat kelangkaan pasokan minyak goreng di tanah air.

Nah, jadi di sini tidak semudah itu, sehingga harus diperhitungkan, karena kita juga tidak ingin misalkan seperti terjadi pada beberapa tahun yang lalu ya, ketika terjadi krisis minyak goreng,” ujar Yayan.

Di sisi lain, dia juga memandang rencana pemerintah memangkas ekspor CPO sebanyak 5,3 juta ton demi menopang kebutuhan bahan baku B50 berisiko mengerek harga komoditas minyak nabati tersebut.

Yayan memprediksi langkah pemerintah memangkas ekspor CPO tersebut dilakukan sebab permintaan dari pasar internasional tengah melandai.

“Saya curiganya kenapa itu dialihkan ke pasar domestik? Karena sedang ada penurunan permintaan dari pasar internasional,” ucap Yayan

Untuk itu, dia mendorong pemerintah untuk kembali mengkaji rencana mandatori B50 pada 2026. Apalagi, dari sisi pasokan CPO hingga persoalan pendanaan dipandang masih belum terencana secara baik.

Pertumbuhan produksi CPO Indonesia untuk menopang program biodiesel./dok. BMI

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan total produksi CPO sepanjang Januari—Juli 2025 mencapai 30,59 juta ton dan 14,3 juta di antaranya dimanfaatkan untuk dalam negeri, sementara 19,2 juta sisanya di ekspor.

Berdasarkan kebutuhannya, di dalam negeri sektor pangan mengonsumsi sekitar 5,7 juta ton CPO, oleokimia 1,3 juta ton CPO, dan biodiesel sebesar 7,2 juta ton CPO.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, produksi CPO stagnan di sekitar 50 juta ton. Perinciannya; 2022 realisasi produksi sebanyak 46,7 juta ton; 2023 sejumlah 50,6 juta ton; dan 2024 sebesar 48,1 juta ton.

“Konsumsi kita terus meningkat karena mandatori biodiesel, untuk B40 saja apabila ini berjalan dengan lancar, maka total konsumsi diperkirakan akan mencapai 24 juta ton,” kata Eddy saat dihubungi, Kamis (25/9/2025).

Dia memprediksi, apabila implementasi mandatori B50 tetap dilakukan pada tahun depan, total konsumsi CPO yang diprediksi sebesar 24 juta ton akan meningkat 3 juta ton menjadi sekitar 27 juta ton.

“Untuk [kebutuhan] produksi berapa? Tinggal kita mau menjaga ekspor di angka berapa, tinggal dihitung saja, kebutuhan pangan saat ini 10—11 juta ton,” tegas dia.

Adapun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan uji coba B50 telah mencapai tahapan final sehingga mandatorinya tetap bisa dijalankan sesuai rencana awal pada 2026.

Menurut Bahlil, saat ini biodiesel B50 sudah melalui tiga kali uji coba, meski uji finalnya masih membutuhkan waktu sekitar 6—8 bulan.

“Kita sudah uji [B50] tiga kali, sekarang uji yang terakhir itu kan butuh waktu sekitar 6—8 bulan, kita uji di mesin kapal, kereta, dan alat-alat berat. Semua sudah clear dan sudah keputusan untuk kita pakai B50,” ujarnya kepada awak media, Kamis (9/10/2025).

Dengan diterapkannya mandatori B50 pada tahun depan, Bahlil berharap impor solar akan dapat distop setidaknya mulai semester II-2026.

Terkait dengan kecukupan pasokan CPO untuk bahan baku B50 setelah impor solar distop, Bahlil memastikan tidak akan ada masalah.

Pemerintah, menurutnya, akan melakukan intensifikasi lahan-lahan kelapa sawit dan bahkan berencana membuka lahan baru. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, pemerintah akan memangkas ekspor CPO untuk mencukupi kebutuhan bahan baku B50.

“Kedua adalah memang pasti otomatis kuota ekspor kita akan makin berkurang. Mengurangi kuota ekspor [CPO]. Ada tiga cara; intensifikasi lahan, membuka lahan baru, dan mengurangi ekspor,” terangnya.

“Namun, kalau intensifikasi dan pembukaan lahan itu [berjalan] bagus, ya tidak perlu mengurangi ekspor.”

Terpisah, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani memprediksi Indonesia tambahan produksi 4 juta kiloliter (kl) fatty acid methyl ester (FAME) untuk menjalankan mandatori B50 pada 2026.

Dia menjelaskan saat ini total produksi biodiesel untuk memenuhi kebutuhan B40 berada sekitar 15,7 juta kl. Untuk B50, Eniya memprediksi program tersebut akan menghabiskan biodiesel sekitar 19 hingga 20 juta kl.

Dengan begitu, Indonesia membutuhkan tambahan produksi sekitar 4 juta kl FAME untuk menjalankan B50.

(azr/wdh)

No more pages