Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan berharap publik menilai setiap dinamika saham berdasarkan fundamental dan data resmi, bukan rumor pasar. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah saham energi memang mencatat lonjakan harga signifikan di bursa, memicu spekulasi liar yang akhirnya menyeret nama-nama pengusaha besar.

Sebelumnya, saham CBRE yang dihubungkan dengan Happy Hapsoro meningkat tajam. Hingga penutupan perdagangan Jumat (10/10/2025), CBRE mencatatkan return 16,73% dalam sepekan, dan secara year-to-date melonjak 7.610%. Akselerasi luar biasa ini dimulai sejak awal Agustus 2025, saat harga sahamnya masih berkisar Rp85 per lembar. Dengan kata lain, harga CBRE telah melonjak lebih dari 1.600% dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Kenaikan harga disertai dengan ledakan aktivitas perdagangan. Pada Jumat (10/10/2025), nilai transaksi CBRE tercatat Rp300,99 miliar dengan volume 192,05 juta saham. Sehari sebelumnya, Kamis (9/10/2025), transaksi mencapai Rp443,76 miliar dari 250,45 juta saham. Bahkan pada Rabu (8/10/2025), nilai transaksi menembus Rp1,13 triliun, dengan volume 642,02 juta saham.

Seiring lonjakan harga, kapitalisasi pasar CBRE kini menembus Rp6 triliun, melonjak drastis dari sebelumnya yang hanya ratusan miliar rupiah. Data BEI juga menunjukkan jumlah pemegang saham publik meningkat pesat menjadi 22.428 investor per 7 Oktober 2025, atau naik hampir dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya yang hanya 7.431 investor.

(dhf)

No more pages