Dari sisi neraca, total aset IFG Life tercatat Rp33,91 triliun sedikit menurun dari Rp34,77 triliun. Cadangan teknis turun dari Rp 29,8 triliun menjadi Rp 27 triliun
Meskipun rasio solvabilitas (RBC) masih jauh di atas batas ketentuan OJK (214,97% vs ambang 120%), tren laba yang menurun dan munculnya rugi setelah pajak memperlihatkan tekanan serius pada kinerja keuangan inti perusahaan.
Tekanan ini sekaligus mencerminkan tantangan struktural pasca restrukturisasi portofolio eks-Jiwasraya. Dalam jangka menengah, IFG Life perlu memperkuat hasil investasi dan efisiensi operasional agar mampu menutup potensi mismatch antara pendapatan premi dan beban klaim yang terus meningkat.
(red)
No more pages































