“Kita masih menerima semua sampai tanggal 14 Oktober. Sesudah itu, posisi tentu ada demand, kemudian ada supply, aturan pertamanya kita ingin ada pemerataan,” kata dia.
“Sehingga berbagai program studi para calon peserta magang ini bisa diakomodasi,” kata dia.
Pada batch pertama terbuka untuk 20 ribu peserta program magang lulusan baru. Yassierli menyebut, peserta akan melakukan magang dengan durasi maksimal enam bulan.
Namun, jika antusiasme peserta magang besar tak tertutup kemungkinan pemerintah akan membuka sesi berikutnya.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp396 miliar untuk mendukung program magang nasional, dengan masing-masing Rp198 miliar pada 2025 dan 2026. Jika program magang ini diminati, pemerintah berencana menambah kuota hingga 100.000 peserta.
(naw)





























