"Kalau saya ciptakan utang jangka pendek, misal 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, maksudnya saya nggak perlu level aman. Karena saya bisa keluarkan di situ dengan cepat. Kita keluarkan Rp100 triliun [untuk tambahan], sebulan cukup," tutur dia.
Selain kepada Himbara, Purbaya memang sebelumnya juga berencana untuk menyuntikan likuiditas untuk Bank DKI Jakarta dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) dengan nilai total sekitar Rp20 triliun dalam waktu dekat.
"(Angka spesifik likuiditas) Rp5 triliun - Rp10 triliun per bank. Kalau 2 (bank) kan 5 x 2 itu 10. Kalau 10 x 2 itu Rp20 triliun," sebut Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/10/2025) kemarin.
Purbaya mengaku tak khawatir likuiditas dari pemerintah pusat 'menganggur' di bank daerah. Pasalnya, ada permintaan yang kuat di kedua bank tersebut.
"Kan DKI kan kuat uangnya. Jadi saya tidak takut. Jawa Timur juga kuat. Saya lihat yang ada permintaan [kuat] dan punya kemampuan mereka," jelas Purbaya.
(lav)
































