Menurut Bahlil, perpanjangan kontrak itu menjadi krusial untuk menjaga umur cadangan tembaga dari aset tambang kelas dunia tersebut.
“Sekarang kan tambang yang ada ini sampai dengan 2041,” kata dia.
Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Patria Sjahrir membeberkan negosiasi divestasi saham lanjutan Freeport-McMoRan Inc. di PTFI ke holding BUMN pertambangan MIND ID sudah hampir rampung.
Pandu mengatakan negosiasi tersebut tetap diupayakan untuk memberikan keputusan investasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak; baik pemerintah Indonesia maupun Freeport-McMoRan Inc selaku induk PTFI.
“Saya pikir [negosiasi] hampir selesai, tetapi saya ingin menunggu Freeport yang akan mengumumkan,” kata Pandu dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Rabu (1/10/2025).
Di sisi lain, Pandu menegaskan, divestasi itu bakal tetap menimbulkan ongkos untuk Danantara.
Dia beralasan Freeport-McMoRan Inc. tentu mempertimbangkan nilai tambah bagi pemegang sahamnya dari divestasi lanjutan di konsesi tambang tembaga dan emas Grasberg, Papua Tengah.
Dia juga tidak banyak berkomentar ihwal kemungkinan pemerintah mendapat pembebasan biaya atau free of charge dari akuisisi tambahan saham Freeport-McMoRan Inc tersebut.
“Saya tidak mau bilang ini bebas dari biaya, tetapi akan selalu ada ongkos [dari divestasi], Freeport itu grup bisnis kan, mereka tentu ingin keputusan bisnis yang masuk akal untuk pemegang sahamnya,” kata Pandu.
(naw)

































