Aaron Clark dan Shoko Oda - Bloomberg News

Bloomberg, Lebih dari 100.000 orang di Jepang harus dilarikan ke rumah sakit akibat serangan panas (heat stroke) antara 1 Mei hingga 28 September, menurut data awal dari Badan Pemadam Kebakaran dan Manajemen Bencana Jepang.

Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dalam catatan, menurut lembaga penyiaran NHK. Sepanjang periode itu, jumlah pasien yang dibawa ke rumah sakit terkait heat stroke naik hampir 3% menjadi 100.143 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini terjadi seiring dengan pecahnya rekor suhu nasional Jepang dua kali hanya dalam hitungan hari. Badan Meteorologi Jepang bulan lalu juga menyebut rata-rata suhu musim panas tahun ini menjadi yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1898.

Pada Agustus lalu, pemerintah berjanji meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat, termasuk mendorong pemasangan pendingin ruangan di aula olahraga sekolah serta pemanfaatan pusat pendingin di ruang publik seperti perpustakaan. Musim panas ini, aturan baru juga mulai berlaku yang mewajibkan perusahaan mengambil langkah-langkah memadai untuk melindungi pekerja dari suhu ekstrem.

Heat stroke merupakan kondisi serius yang berpotensi mengancam jiwa akibat suhu tubuh yang meningkat tajam. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ parah. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun lalu, terdapat hampir setengah juta kematian terkait panas setiap tahun antara 2000 hingga 2019.