BPOM Beberkan 5 Faktor KLB Keracunan MBG: Lemahnya Standar Pangan
Muhammad Fikri
01 October 2025 12:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memaparkan hasil investigasi terkait sejumlah kasus keracunan massal yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa sebagian besar permasalahan bersumber dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum memenuhi standar layak higiene dan sanitasi.
“Seharusnya seluruh SPPG memiliki sertifikat layak higiene sanitasi. Namun, berdasarkan data kami, sebagian besar SPPG yang bermasalah ternyata belum memilikinya. Hal ini yang menjadi penyebab utama ratusan kasus dan ribuan anak menjadi korban,” ujar Taruna dalam pemaparannya di YouTube DPR RI, Rabu (1/10/2025).
BPOM mencatat, dari 19 SPPG yang teridentifikasi menimbulkan persoalan, 18 di antaranya tidak memenuhi syarat dasar keamanan pangan. Situasi ini berkontribusi terhadap peningkatan kasus keracunan sejak Juli hingga awal September 2025.
Dalam hasil pengawasan BPOM, terdapat lima faktor utama penyebab lemahnya standar keamanan pangan di SPPG, yaitu:
- Bangunan/Fasilitas dan Sarana Prasarana – tidak memenuhi standar BGN dan CPOB, fasilitas pendingin makanan tidak memadai, serta tempat pencucian peralatan belum layak.
- Higiene dan Sanitasi – pembersihan peralatan, tray, serta lingkungan bangunan tidak dilakukan optimal.
- Pengendalian Faktor Kritis – bahan baku tidak sesuai standar, suhu pemasakan tidak tercapai, dan tidak ada pemantauan suhu internal produk.
- Penjamah Pangan – masih rendahnya pengetahuan terkait keamanan pangan, praktik pengolahan yang tidak konsisten, termasuk penggunaan masker, sarung tangan, dan penutup kepala.
- Waktu Distribusi – distribusi makanan sering terlambat lebih dari empat jam setelah dimasak, serta tercampurnya makanan antar batch.
































