Logo Bloomberg Technoz

Saat Investasi Pusat Data Justru Hadirkan Ancaman Perusahaan AI

News
30 September 2025 13:45

Bain: Kekurangan pendapatan sebesar $800 Miliar mengancam masa depan AI (Bloomberg)
Bain: Kekurangan pendapatan sebesar $800 Miliar mengancam masa depan AI (Bloomberg)

Saritha Rai–Bloomberg News

Bloomberg, Bain & Co mengatakan, terdapat keterlambatan kelompok perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam menghasilkan pendapatan. Ada ancaman defisist omzet US$800 miliar atau setara Rp13.345 triliun, bisa jauh lebih besar dari yang sebelumnya dipahami. Para perusahaan yang berfokus AI, macam OpenAI, lebih kompak atas janji investasi ratusan miliar dolar AS demi pengembangan pusat data. Hal ini menimbulkan tanda tanya, bagaimana menutup seluruh pengeluaran tersebut.

Pada tahun 2030, perusahaan AI akan membutuhkan pendapatan tahunan gabungan sebesar YS$2 triliun untuk membiayai daya komputasi yang diperlukan guna memenuhi permintaan yang diproyeksikan, kata Bain dalam Laporan Teknologi Global Tahunan pekan lalu. 

Pendapatan kelompok ini diperkirakan akan kekurangan US$800 miliar dari angka tersebut karena upaya untuk memonetisasi layanan seperti ChatGPT tertinggal dari persyaratan pengeluaran untuk pusat data dan infrastruktur terkait, menurut prediksi Bain.

Laporan ini diperkirakan akan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang valuasi dan model bisnis industri AI. Popularitas layanan seperti ChatGPT dari OpenAI dan Gemini dari Google, serta upaya AI oleh perusahaan di seluruh dunia, berarti permintaan akan kapasitas komputasi dan energi meningkat dengan cepat. Namun, penghematan yang disediakan oleh AI dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari AI tertinggal dari laju tersebut.