“Apakah saya suka posisi pasar dan risiko/timbal baliknya saat ini? Tidak,” tulisnya. “Apakah saya pikir Anda harus menghadang laju saham-saham teknologi raksasa AS? Tidak juga.”
Pasar obligasi relatif tenang, dengan imbal hasil AS sedikit lebih tinggi menjelang rilis data inflasi utama pekan ini serta tiga lelang obligasi negara. Dolar AS menghentikan reli tiga harinya. Aset kripto terpukul, sementara harga emas justru menyentuh rekor baru.
Sejumlah pejabat The Fed dijadwalkan berbicara di forum publik, termasuk Gubernur Jerome Powell pada Selasa. Dalam pidato kebijakan pertamanya sejak bergabung dengan The Fed, Gubernur Stephen Miran mengajukan argumen untuk segera memangkas suku bunga secara agresif.
Sementara itu, Gubernur The Fed St. Louis Alberto Musalem menilai ruang pemangkasan suku bunga masih terbatas di tengah inflasi yang tinggi. Rekannya dari The Fed Cleveland, Beth Hammack, menegaskan pejabat bank sentral harus berhati-hati agar ekonomi tidak kembali panas.
Topan super Ragasa juga menjadi ujian bagi upaya Hong Kong mempertahankan perdagangan pasar saat cuaca ekstrem. Bandara Internasional Hong Kong menghentikan penerbangan mulai Selasa, dan badai tersebut berpotensi menunda debut perdagangan Zijin Gold International Co setelah penawaran umum perdana (IPO) terbesar di dunia dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Pan Gongsheng menyatakan bahwa arah kebijakan moneter akan ditentukan oleh faktor domestik, menandakan keputusan suku bunga Beijing tidak akan semata-mata mengikuti langkah The Fed.
Toleransi Inflasi
Di AS, fokus investor diperkirakan bergeser pada seberapa besar toleransi The Fed terhadap inflasi yang tetap tinggi hingga 2026, alih-alih kekhawatiran atas pelemahan pasar tenaga kerja, menurut Michael Wilson dari Morgan Stanley.
“Jika niat pemerintah untuk ‘membiarkan ekonomi panas’ terwujud tahun depan saat The Fed memangkas suku bunga, pertumbuhan pendapatan dan laba bisa jauh lebih kuat dari perkiraan,” tulisnya.
Indeks harga pengeluaran konsumsi personal (PCE) inti — indikator inflasi pilihan The Fed yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi — diperkirakan tumbuh lebih lambat bulan lalu, memberi ruang bagi pembuat kebijakan untuk merespons melemahnya pasar tenaga kerja.
Laporan yang akan dirilis Jumat diperkirakan menunjukkan PCE inti naik 0,2% pada Agustus, lebih rendah dari 0,3% pada Juli. Secara tahunan, inflasi inti diproyeksikan tetap di level tinggi, yakni 2,9%.
“PCE Agustus kemungkinan mencerminkan dampak bertahap tarif impor terhadap harga barang, serta melunaknya inflasi jasa,” kata Oscar Munoz dari TD Securities. “Pendapatan dan belanja personal kemungkinan juga moderat.”
(bbn)































