Logo Bloomberg Technoz

Pertumbuhan DPK terutama didorong strategi penghimpunan dana transaksional, pemanfaatan ekosistem wholesale dan ritel, serta peningkatan penetrasi layanan digital melalui platform Livin’ dan Kopra. “Tujuannya agar close loop transaction terjaga, sehingga pada akhirnya memperkuat porsi dana murah secara stabil,” ujar Novita.

Terkait kebijakan dividen, manajemen menyebut payout ratio jangka panjang dijaga di kisaran 60%. Namun, keputusan final akan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Adapun untuk pembagian dividen interim, Bank Mandiri menyatakan opsi tersebut tetap terbuka, tetapi belum ada rencana spesifik hingga saat ini.

Tren Bunga Turun dari The Fed

Direktur Corporate Banking Muhammad Rizaldi menyatakan bahwa keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menurunkan tingkat bunga (FFF) 25 bps menjadi sinyal positif bagi stabilitas pasar keuangan domestik. Hal ini sekaligus membuka peluang pengelolaan dana yang lebih disiplin.

"Kami menilai penurunan suku bunga The Fed sebagai salah satu sinyal positif bagi stabilitas pasar keuangan domestik," ujar Rizaldi di Jakarta, Jumat. Dari sisi internalnya, Rizaldi memastikan Mandiri akan tetap fokus terhadap keseimbangan rencana ekspansi dengan kualitas kredit, hingga portofolio ke depan.

Hal tersebut dilakukan guna menjaga pertumbuhan kredit yang hingga saat ini terus mengalami peningkatan. Sepanjang semester I-2025, kredit konsolidasian telah mencapai Rp 1.701 triliun, meningkat 11% secara tahunan.

"Untuk menjaga kinerja kredit dan profitabilitas, Bank Mandiri fokus pada keseimbangan antara ekspansi dan kualitas, termasuk diversifikasi portofolio kredit, untuk mengoptimalkan risk-return dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian," tutur dia.

Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) sebelumnya resmi memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke kisaran target 4%-4,25%. Gubernur The Fed Jerome Powell dalam keterangannya menyoroti ragam sinyal melemahnya pasar tenaga kerja dan mengakui bahwa risiko inflasi yang persisten perlu dikelola.

Pernyataannya kurang dovish dibandingkan pidatonya bulan lalu di simposium Jackson Hole, yang membantu meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga.

- Dengan asistensi Sultan Ibnu Affan dan Whery Enggo Prayogi.

(red)

No more pages