Iran memblokir akses internasional ke situs nuklirnya setelah serangan AS dan Israel pada bulan Juni menghantam tiga fasilitas utamanya, dengan alasan bahwa berbagi informasi tentang program tersebut dapat membuat infrastrukturnya rentan terhadap serangan lebih lanjut.
Langkah ini mendorong Inggris, Prancis, dan Jerman untuk memicu mekanisme yang dapat mencabut sanksi PBB paling lambat 28 September jika Teheran gagal menunjukkan langkah konkret untuk menyelesaikan kebuntuan tersebut.
Iran dan IAEA mencapai terobosan awal di Kairo pekan lalu, mengumumkan kesepakatan yang dapat membuka kembali jalur inspeksi. Selanjutnya, ketiga negara Eropa tersebut menegaskan kembali bahwa Iran harus mempertanggungjawabkan stok uraniumnya dan terlibat dalam perundingan dengan pemerintahan Trump sebelum ancaman sanksi PBB dapat dicabut.
(bbn)






























