Saham–saham barang baku, saham teknologi, dan saham energi menjadi pendorong penguatan IHSG Bullish hingga melesat di zona hijau, dengan menguat hingga 2,53%, 1,61%, dan 1,56%.
Saham barang baku yang menjadi penopang IHSG perdagangan hari ini adalah saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melesat 13,37%, dan saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menguat 10,5%. Selain itu, penguatan juga terjadi pada saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) sebesar 8,96% point–to–point.
Saham teknologi turut menjadi pendorong. Saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) melesat 10,6%, saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) melejit 9,87%, dan saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menguat 4,57%.
Yang jadi perhatian investor, harga saham–saham Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tercatat melesat, tersengat euforia guyuran dana Rp200 triliun. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melejit 4,05%, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melesat 2,45%, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terapresiasi 2,26%.
Senada, tren positif juga terjadi pada saham bank Himbara berikut, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatat penguatan 1,12%, juga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 0,89%.
Bursa Asia bergerak bervariasi pada hari ini. Indeks KOSPI Korea melejit 1,54%, FTSE Malaysia KLCI meninggi 1,09%, NIKKEI 225 melesat 0,89%, Ho Chi Minh Stock Index Vietnam menguat 0,57%, SENSEX 30 India terapresiasi 0,41%, dan TOPIX menguat 0,4%.
Sementara itu, indeks CSI 300 China drop 0,57%, Strait Times Singapore turun 0,27%, Shenzhen Comp. China melemah 0,25%, dan Shanghai terdepresiasi 0,12%.
Menkeu Guyur Dana Rp200 T ke Himbara Hari Ini
Kementerian Keuangan resmi menggelontorkan anggaran kas negara yang dialihkan dari Bank Indonesia (BI) kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam bentuk Deposito On Call (DOC) senilai total Rp200 triliun.
Hal tersebut resmi tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 tentang Penempatan Uang Negara Dalam Rangka Pengelolaan Kelebihan dan Kekurangan Kas Untuk Mendukung Program Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi.
Beleid yang resmi diundangkan hari ini, Jumat, menentukan tenor penempatan dana kepada Himbara dalam jangka waktu 6 bulan.
“Tenor penempatan uang negara dilaksanakan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang,” tulis Diktum kedelapan.
Secara lebih detail, sejumlah Himbara yang menerima dana tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI), Bank Negara Indonesia (Bank BNI) masing–masing memperoleh likuiditas sebesar Rp55 triliun.
Kemudian, Bank Tabungan Negara (Bank BTN) Rp25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (Bank BSI) Rp10 triliun.
“Kita akan sudah resmi salurkan semua. Ke lima Himbara. Bank Mandiri kita taruh Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, BNI, Rp55 triliun, dan BSI Rp10 triliun,” papar Purbaya kepada jurnalis di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Jumat.
Purbaya mengatakan pertimbangan ada perbedaan besaran nominal dari penyaluran anggaran tersebut mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar masing–masing.
Dana tersebut nantinya akan berbentuk Deposito On Call (DOC). DOC merupakan bentuk deposito jangka pendek yang dana pokoknya dapat ditarik dengan pemberitahuan sebelumnya, biasanya satu hari kerja, sehingga memberikan fleksibilitas kepada nasabah untuk mengakses dananya dengan suku bunga yang menarik namun tetap aman dan berjangka singkat.
Guyuran dana tersebut, kata dia, diharapkan mampu digunakan oleh perbankan semaksimal mungkin.
(fad/aji)
































