Wang menekankan pentingnya “diplomasi tingkat kepala negara” untuk mengelola perbedaan, serta memperingatkan AS agar berhati-hati terkait isu Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim sebagai bagian dari wilayah China. Pihak AS menyebut percakapan tersebut “jujur dan konstruktif,” serta berkomitmen melanjutkan komunikasi antara pejabat pertahanan.
Dialog ini berlangsung pada masa sensitif bagi hubungan kedua ekonomi terbesar dunia. Saat ini, kesepakatan gencatan dagang 90 hari masih menahan kenaikan tarif hingga awal November. Sejak kembali menjabat, Trump belum pernah bertemu langsung dengan Xi, meski pada Juni lalu Presiden China itu sempat mengundangnya ke Beijing lewat sambungan telepon. Keduanya diperkirakan hadir dalam KTT di Korea Selatan bulan depan, yang bisa menjadi kesempatan untuk bertemu.
Namun, rencana pertemuan itu berpotensi terganggu setelah Trump menyatakan kepada pejabat Eropa bahwa ia siap memberlakukan tarif baru terhadap China karena dukungan Beijing pada Rusia. Langkah tersebut bisa menghambat upaya diplomasi tingkat tinggi yang sangat penting untuk mencapai kesepakatan dagang lebih luas.
Rubio juga membahas isu global dan regional dalam panggilannya, melanjutkan diskusi langsung pertamanya dengan Wang di Kuala Lumpur pada Juli lalu. Namun, pernyataan resmi kali ini tidak menyinggung kemungkinan pertemuan Xi-Trump.
Sementara itu, kedua menteri pertahanan masih belum pernah bertemu langsung dan hanya berbicara lewat video. Dong bahkan absen dalam forum pertahanan penting di Singapura tahun ini yang seharusnya bisa menjadi kesempatan pertama mereka bertatap muka. Dalam forum Shangri-La Dialogue, Hegseth sebelumnya mendesak sekutu AS untuk meningkatkan investasi pertahanan menghadapi ancaman dari Beijing, yang memicu protes dari Kementerian Luar Negeri China.
Pada Selasa, Hegseth kembali menegaskan kepada Dong bahwa AS tidak berniat "mencekik” China, namun menekankan fokus Washington pada kawasan Indo-Pasifik. “Ia secara tegas menyampaikan bahwa AS memiliki kepentingan vital di Asia-Pasifik, kawasan prioritas, dan akan dengan tegas melindungi kepentingan tersebut,” kata juru bicara Pentagon, Sean Parnell.
Dong menyoroti pentingnya stabilitas di Laut China Selatan, wilayah dengan klaim teritorial Beijing yang kerap memicu gesekan dengan sekutu AS, termasuk Filipina. “China dengan tegas menolak tindakan pelanggaran atau provokasi oleh negara tertentu, serta upaya pihak luar kawasan yang ingin membuat keributan,” ujarnya.
Sebagai tanda komunikasi masih berlanjut, atase pertahanan AS di Beijing dijadwalkan hadir mewakili Departemen Pertahanan pada forum keamanan tahunan utama China, Xiangshan Forum, pekan depan.
(bbn)
