Logo Bloomberg Technoz

Tambang Grasberg Longsor, Smelter Freeport Bisa Gangguan Produksi

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 September 2025 09:50

Truk mengangkut bijih ke mesin penghancur di area bawah tanah di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg milik Freeport./Bloomberg-Dadang Tri
Truk mengangkut bijih ke mesin penghancur di area bawah tanah di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg milik Freeport./Bloomberg-Dadang Tri

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar industri minerba memprediksi longsor yang terjadi di tambang Grasberg Block Cave (GBC) bisa menyebabkan penurunan produksi konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI), hingga turunnya pasokan bahan baku untuk diolah smelter perseroan. 

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar berpendapat skenario tersebut berpotensi terjadi jika penanganan longsor di GBC memakan waktu lama dan tambang terpaksa tak beroperasi hingga satu bulan.

Adapun, Grasberg Block Cave menjadi salah satu tambang Freeport dengan produksi terbesar yakni sekitar 140.000 ton bijih sehari.

“Tambang Grasberg volume produksinya sangat besar, jadi kalau berhenti operasi pengaruhnya cukup signifikan pada produksi,  kalau berhenti 1 minggu masih bisa terkendali dampaknya. Akan tetapi, jika sampai berhenti lebih dari sebulan akan mengganggu pasokan smelter,” kata Bisman ketika dihubungi, Rabu (10/9/2025).

Sebuah truk pengangkut sedang memuat bijih ke tumpukan stok di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg milik Freeport./Bloomberg-Dadang Tri

Harga Tembaga