Logo Bloomberg Technoz

Masalahnya, jika pendekatan yang sama terus berlanjut, kemungkinan besar akan berujung pada hasil yang sama: kekalahan dan pemecatan oleh parlemen.

Belok Kiri

Bayrou berhasil meloloskan anggaran 2025 dengan meyakinkan anggota parlemen Sosialis moderat untuk abstain, dan gagasan menunjuk salah satu dari mereka sebagai PM menjadi lebih realistis sejak Sosialis menjauh dari kubu sayap kiri ekstrem Jean-Luc Melenchon, France Unbowed, yang bertekad menjatuhkan Macron.

Memang, Macron sendiri memulai karier politiknya di pemerintahan Sosialis Francois Hollande. Pada Minggu, pemimpin partai saat ini, Olivier Faure mengatakan ia akan menerima jabatan PM jika ditawarkan. 

Namun, pergeseran eksplisit ke kiri akan menimbulkan masalah dengan Partai Republik, sayap kanan tradisional, yang bisa memainkan peran penting dalam meloloskan atau menggagalkan usulan anggaran, serta mempertahankan atau menggulingkan pemerintahan.

Belok Kanan

Beberapa anggota partai mantan presiden, Nicolas Sarkozy, mengindikasikan bahwa mereka bisa bekerja sama dengan PM dari kubu kiri. Namun pada akhir pekan, Bruno Retailleau, pemimpin partai saat ini yang juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di era Bayrou, mengatakan "mustahil" bagi seseorang dari Partai Sosialis untuk diangkat menjadi PM.

Dengan 49 dari 577 kursi di Majelis Nasional, mencalonkan Retailleau atau seseorang dari kepemimpinan Partai Republik saat ini akan berisiko besar.

Tokoh Kiri Senior

Jika ingin menarik dukungan kubu kiri tanpa mengusik kubu kanan, Macron bisa mencari seseorang di luar politik partisan saat ini. Pada Desember, ia mempertimbangkan Bernard Cazeneuve, 62 tahun, mantan PM di bawah kepemimpinan Hollande yang telah menjauhkan diri dari generasi baru Sosialis.

Mantan PM Prancis, Bernard Cazeneuve. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Dalam hal serupa, Macron membawa Didier Migaud, 73 tahun, ke dalam pemerintahan Barnier yang berumur singkat. Pilihan lain ialah Jean-Yves Le Drian, 78 tahun, yang pernah menjabat di pemerintahan Hollande dan Macron, atau kepala pengadilan audit negara saat ini, Pierre Moscovici, 67 tahun.

Media Prancis juga memuji Menteri Keuangan, Eric Lombard, 67 tahun, yang berperan penting dalam menjalin hubungan dengan kaum Sosialis untuk mengamankan anggaran 2025. Ia memiliki keunggulan karena pernah bekerja sama erat dengan kubu kiri beberapa dekade lalu, tetapi tetap setia pada agenda kebijakan pro-bisnis Macron.

Menteri Keuangan Prancis, Eric Lombard di Renault Industrial Innovation Site. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Teknokrat

Jika tidak ada kandidat dari bidang politik, Macron bisa mencoba mencari PM yang dianggap murni teknokrat. Sebelum menunjuk Barnier pada September tahun lalu, media Prancis berspekulasi mengenai Thierry Beaudet, Kepala Dewan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan yang kurang dikenal.

Teknokrat yang lebih dikenal adalah gubernur bank sentral saat ini, Francois Villeroy de Galhau. Ia sering berbicara tentang kebijakan fiskal dan kebutuhan untuk mengendalikan defisit dengan upaya yang adil dan dibagi rata.

Gubernur Bank Sentral Prancis, Francois Villeroy de Galhau. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Namun, mencalonkan seorang teknokrat akan menjadi pengakuan implisit Macron bahwa politik telah gagal.

(bbn)

No more pages