Industri Pengelola Menara Telekomunikasi: Starlink Bukan Ancaman
Recha Tiara Dermawan
08 September 2025 12:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Manajemen PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menilai kehadiran layanan internet berbasis satelit orbit rendah (low earth orbit/LO) Starlink di Indonesia bukan sebagai ancaman, melainkan peluang memperluas pasar infrastruktur telekomunikasi.
“Adanya Starlink justru membuka kesempatan baru bagi operator untuk memiliki backbone tambahan selain submarine cable,” kata Direktur TOWR, Indra Gunawan, dalam sesi tanya jawab paparan publik, Senin (8/9/2026).
Menurut Indra, salah satu kendala besar ekspansi telekomunikasi di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur di wilayah timur, termasuk Papua dan Maluku. “Ketersediaan backbone yang minim membuat operator sulit masuk ke daerah tersebut. Dengan Starlink, kebutuhan konektivitas di-remote area bisa terbantu,” ujarnya.
Indra menilai bahwa pemanfaatan Starlink dapat mempercepat pembukaan wilayah-wilayah baru yang selama ini belum terlayani optimal. “Ketika suatu daerah mulai berkembang dan kebutuhan datanya meningkat, maka akan tumbuh kebutuhan menara baru. Jadi Starlink ini sifatnya komplementer, bukan kompetitor,” jelasnya.
Pada bagian lain TOWR mencatat bahwa 92% trafik internet Indonesia masih berbasis wireless. Kondisi ini membuat menara dan jaringan fiber tetap menjadi tulang punggung utama konektivitas.
































