Erica Yokoyama, Sakura Murakami and Yoshiaki Nohara - Bloomberg News

Bloomberg, Partai berkuasa Jepang kini harus menentukan arah baru setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengundurkan diri untuk bertanggung jawab atas hasil buruk dalam pemilu Juli lalu.

Partai Demokrat Liberal (LDP) berupaya menyegarkan kepemimpinannya setelah kehilangan kendali di kedua majelis parlemen dalam dua pemilu nasional yang memalukan di bawah kepemimpinan Ishiba. Hasil buruk itu mencerminkan kekecewaan publik atas kebijakan penanganan inflasi, dugaan korupsi di internal partai, serta lonjakan jumlah pendatang asing yang berkunjung dan bekerja di Jepang.

Pemimpin baru perlu segera menyatukan partai yang semakin terbelah: antara mereka yang ingin menarik dukungan generasi muda—khawatir pada beban pajak untuk menopang populasi lansia—atau membujuk pemilih sayap kanan yang telah beralih ke partai oposisi kecil, Sanseito.

Siapa pun yang menggantikan Ishiba, dan kemungkinan besar juga menjadi perdana menteri, akan menghadapi lanskap politik sulit karena hilangnya mayoritas di parlemen. Untuk meloloskan kebijakan, ia harus menjalin dukungan cukup dari oposisi. Sebagian besar partai oposisi menuntut pemotongan pajak, yang dikhawatirkan akan semakin membebani utang Jepang dan memicu keresahan investor.