Insiden tersebut menggagalkan kunjungan Ramaphosa ke Washington, yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan AS dan meyakinkan Trump untuk menghentikan teori konspirasi tentang kampanye melawan orang kulit putih Afrika Selatan.
Setelah pertemuan, Ramaphosa berusaha memberikan sudut pandang positif tentang insiden tersebut, menyatakan keyakinannya bahwa ia akan bertemu dengan presiden AS di pertemuan para pemimpin yang mewakili ekonomi terbesar dunia. Trump pada Jumat mengumumkan rencananya untuk menggelar KTT G-20 tahun depan di resor Doral miliknya di selatan Florida.
Presiden jarang menolak kesempatan untuk tampil di panggung dunia. Trump menghadiri ketiga KTT G-20 pertama selama masa jabatannya yang pertama, dengan KTT keempat diadakan secara virtual selama pandemi Covid-19. Ia menggunakan forum-forum tersebut untuk mengadakan pembicaraan dengan Xi Jinping dari China, Vladimir Putin dari Rusia, serta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Serangan Trump terhadap Afrika Selatan bermula segera setelah pelantikannya yang kedua. Pada Februari, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan bantuan atas klaim palsunya bahwa undang-undang pengambilalihan tanah baru menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia. AS telah memberikan lebih dari US$8 miliar bantuan bilateral kepada Afrika Selatan selama dua dekade terakhir.
Ketegangan antara Washington dan Pretoria terus berlanjut setelah Afrika Selatan menolak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, serta kasusnya di Mahkamah Internasional yang menuduh perang Israel di Gaza sebagai genosida terhadap Palestina.
Pemerintahan Trump telah menawarkan status pengungsi kepada warga Afrika kulit putih, kelompok yang diklaimnya mengalami penganiayaan di bawah undang-undang kepemilikan dan kesetaraan tenaga kerja yang ditujukan untuk mengatasi ketidakadilan rasial akibat puluhan tahun pemerintahan apartheid.
(bbn)
