Logo Bloomberg Technoz

Riuh Bensin Shell dan BP Kosong: Sinyal Ada Monopoli Bisnis SPBU?

Mis Fransiska Dewi
05 September 2025 07:30

Petugas memberi info ke pelanggan mengenai stok BBM di SPBU Shell, Jalan DR. Satrio, Senin (3/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas memberi info ke pelanggan mengenai stok BBM di SPBU Shell, Jalan DR. Satrio, Senin (3/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) menilai wacana pemerintah agar badan usaha (BU) hilir migas membeli bahan bakar minyak (BBM) dari kilang milik PT Pertamina (Persero) merupakan indikasi persaingan usaha yang tidak sehat di bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Bisnis di lini hilir migas pun disebut rawan dimonopoli oleh perusahaan pelat merah, meski sudah diliberalisasi sejak 2001.

Enggak sehat ini kan jadi kayak menekan persaingan [usaha] gitu, padahal persaingan itu bagus untuk konsumen,” kata Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal saat dihubungi, Kamis (4/9/2025).


Adapun, arahan agar badan usaha—seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo — membeli BBM dari kilang Pertamina mencuat di tengah isu gangguan pasokan bensin RON 92 dan 95 di SPBU swasta akhir-akhir ini.

Pengendara mengisi BBM di SPBU Shell jalan Prof. DR. Soepomo, Jakarta, Rabu (27/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Moshe berpendapat persaingan usaha merupakan hal yang baik agar pelayanan di sektor hilir migas bisa bersaing satu dengan lainnya.