"69% dari PDB manufaktur mengalami kontraksi. Angka ini sedikit turun dibandingkan Juli. Sebanyak 4% industri tersebut mengalami kontraksi berat, dan angka ini juga turun, tetapi tetap saja tidak baik mengalami kontraksi sebesar itu."
Pada saat yang sama, ada beberapa tanda positif mengenai prospek ke depan. Pesanan meningkat pertama kalinya sejak awal tahun. Indeks pesanan baru ISM melonjak 4,3 poin, kenaikan terbesar sejak awal tahun lalu, menjadi 51,4.
Indeks harga bahan baku yang dibayarkan turun menjadi 63,7—masih tinggi, tetapi terendah sejak Februari. Angka ini menyusul penurunan 4,9 poin yang terlihat dalam laporan bulan lalu, menunjukkan volatilitas harga akibat tarif mulai mereda.
Laporan yang beragam ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi para produsen domestik. Meski masih menghadapi biaya yang tinggi akibat kenaikan tarif impor, produsen tetap diuntungkan oleh investasi bisnis yang solid dan permintaan rumah tangga yang tangguh.
Belanja Konsumen
Data pemerintah pada Jumat menunjukkan bahwa belanja konsumen meningkat pada Juli dengan laju tercepat dalam empat bulan terakhir, didorong oleh pengeluaran untuk barang-barang mahal seperti mobil.
Survei ISM menunjukkan 10 industri mengalami kontraksi bulan lalu, dipimpin oleh produsen produk kertas, kayu, plastik dan karet, serta peralatan transportasi. Tujuh industri mengalami ekspansi.
Data ISM juga menunjukkan bahwa tumpukan pesanan menyusut lebih cepat, yang turut menjelaskan angka ketenagakerjaan lemah.
Sementara itu, produsen bergulat dengan gangguan rantai pasokan terkait dengan penerapan kebijakan dagang yang tidak merata oleh pemerintahan Donald Trump. Indeks pengiriman pemasok ISM menunjukkan waktu pengiriman lebih lama bulan lalu. Selain itu, indeks impor kelompok itu menunjukkan laju kontraksi lebih cepat.
(bbn)
