Logo Bloomberg Technoz

Kontrak berjangka tembaga di AS masih diperdagangkan dengan premi terhadap harga di London yang menjadi acuan global, sementara arus pasokan logam ke Amerika tetap berlanjut.

Indeks Dolar Bloomberg melemah seiring meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan berikutnya, serta langkah Trump memecat Gubernur Fed Lisa Cook.

Greenback kembali tertekan pada Senin setelah pengadilan AS memutuskan banyak tarif global yang diberlakukan Trump ilegal.

Permintaan tembaga tahun ini turut ditopang oleh aktivitas yang cukup kuat di China. Konsumsi semu di pasar tembaga terbesar dunia itu naik sekitar 10% pada paruh pertama 2025, menurut Zijin Mining Group Co.

Namun, sejumlah pihak memperingatkan prospek yang lebih moderat di semester kedua.

“Data aktivitas luas di China tampak melemah, dan pertumbuhan konsumsi semu tembaga maupun aluminium melambat dalam beberapa bulan terakhir,” tulis analis Goldman Sachs Group Inc. dalam catatan bertanggal 29 Agustus.

Harga tembaga LME naik 0,2% ke US$9.923 per ton pada pukul 12:12 waktu Shanghai. Harga seng dan nikel ikut menguat, sementara aluminium justru melemah.

(bbn)

No more pages