Logo Bloomberg Technoz

PGI Serukan untuk Mengutamakan Dialog, Bukan Kekerasan

Azura Yumna Ramadani Purnama
31 August 2025 10:00

Sejumlah massa buruh menggelar demo di depan Gedung DPR/MPR, Kamis (28/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sejumlah massa buruh menggelar demo di depan Gedung DPR/MPR, Kamis (28/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban dalam penanganan aksi demonstrasi yang merebak di berbagai daerah dalam beberapa hari terakhir.

Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, menegaskan demonstrasi yang meluas merupakan “jeritan hati rakyat” atas kebijakan pemerintah yang dirasa tidak berpihak pada masyarakat kecil, korupsi yang merajalela, serta perilaku anggota legislatif yang lebih mementingkan diri sendiri.

“Sayangnya, dalam penanganan demonstrasi oleh pihak kepolisian, telah jatuh korban. Seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas mengenaskan akibat dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta. Peristiwa ini menimbulkan gelombang duka dan kemarahan publik,” ujar Jacklevyn, dalam pernyataan di situs resmi PGI.


PGI menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga Affan serta mendoakan ketabahan dan kekuatan bagi mereka yang ditinggalkan. PGI menilai respons aparat keamanan menunjukkan wajah penguasa yang kurang empatik terhadap rakyat.

“Alangkah memilukannya ketika suara para demonstran itu dibalas dengan kekerasan. Aparat seharusnya melindungi rakyat, bukan menindas,” tegas Jacklevyn.