Logo Bloomberg Technoz

Ia menambahkan, kemarahan rakyat tidak muncul begitu saja, melainkan akibat janji-janji penguasa yang dikhianati, kebijakan yang menekan masyarakat kecil, serta kepemimpinan yang nir-empati. Meski demikian, PGI juga mengimbau masyarakat agar tetap menjaga akal sehat dan menyalurkan aspirasi secara bermoral, beradab, dan tanpa anarkisme.

Dalam sikap resminya, PGI menyampaikan empat poin penting:

  1. Mendesak Kapolri untuk menghentikan tindakan represif terhadap demonstran, serta memastikan kasus tewasnya warga sipil ditangani serius, jujur, dan transparan. PGI menuntut kepemimpinan Polri yang berintegritas dan berlandaskan nilai moral serta kemanusiaan.
  2. Mendesak DPR RI untuk menyampaikan permintaan maaf tulus kepada rakyat atas ucapan dan perilaku anggotanya yang melukai hati publik, serta benar-benar mewakili kepentingan rakyat.
  3. Meminta Presiden RI mendengarkan aspirasi rakyat kecil, memberantas korupsi, serta menghadirkan pembangunan yang berkeadilan sesuai amanat UUD 1945.
  4. Mengajak seluruh penyelenggara negara berefleksi pada nilai moralitas dalam menjalankan pemerintahan, agar benar-benar berpihak pada rakyat, bukan segelintir kelompok.

PGI mengingatkan bahwa dalam iman Kristen, panggilan moral adalah membela kehidupan dan menegakkan keadilan. “Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkan perkara janda-janda!” (Yesaya 1:17), kutip Jacklevyn.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar tragedi ini menjadi pelajaran penting untuk membangun demokrasi yang substantif, pemerintahan yang empatik, humanis, dan bebas dari kekerasan.

“Kiranya Tuhan senantiasa menolong segenap rakyat dan bangsa Indonesia,” pungkasnya.

(azr/del)

No more pages