Logo Bloomberg Technoz

Sepertinya faktor domestik menjadi beban bagi langkah mata uang Nusantara. Pada 26 dan 28 Agustus, Gedung MPR/DPR/DPD disambangi aksi massa. Tadi malam, situasi agak memanas karena meninggalnya seorang pengemudi ojek online akibat terlindas kendaraan taktis Korps Brimob.

“Kondisi sosial makin tidak kondusif setelah demonstrasi kemarin dengan konsentrasi massa dan kekacauan sosial terus berlanjut hingga pagi ini di sejumlah titik tertentu. Dalam diskusi kami dengan seorang ahli politik tadi malam, kami melihat potensi ketidakpuasan terhadap kinerja parlemen berkembang menjadi konflik antar kelas,” sebut riset Mega Capital Sekuritas.

Pelaku pasar, lanjut riset tersebut, kemungkinan akan merespons dengan aksi jual terutama terhadap aset-aset berisiko. 

“Rupiah berpotensi terdepresiasi hari ini ke rentang Rp 16.400-16.500/US$ dipicu foreign capital outflow dan potensi skenario lanjutan menuju Rp 16.500-16.700/US$ apabila eskalasi kondisi sosial terus berlanjut,” tegas riset Mega Capital Sekuritas.

(aji)

No more pages