Menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data Angkatan Udara Ukraina, serangan tersebut merupakan yang terbesar kedua tahun ini.
Serangan itu terjadi hampir dua pekan setelah Presiden Donald Trump mengabaikan tuntutan AS agar Rusia menyetujui gencatan senjata guna memungkinkan perundingan damai dalam pertemuannya dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Alaska.
Trump batal menjatuhkan sanksi pada Rusia setelah para pejabat AS mengklaim Putin setuju untuk menerima jaminan keamanan bagi Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai, meski hingga kini belum ada tanda-tanda kemajuan dari kesepakatan tersebut.
Ukraina sedang mencari jaminan keamanan dari sekutu-sekutunya, termasuk AS, untuk memastikan kesepakatan apa pun dengan Rusia bersifat permanen.
Putin terus mendesak tuntutan maksimalis agar Ukraina menyerahkan wilayah, termasuk area yang tidak diduduki pasukan Rusia. Ia sejauh ini mengabaikan seruan Trump agar Putin mengadakan pembicaraan langsung dengan Zelenskiy sebagai tahap selanjutnya dari proses negosiasi.
Trump pada Selasa memperingatkan akan adanya "perang ekonomi" jika dia tidak bisa mengakhiri pertempuran, mengaku tengah mempertimbangkan "konsekuensi yang sangat serius." "Ini akan berdampak buruk bagi Rusia, dan saya tidak ingin itu terjadi," ujarnya.
Andriy Yermak, Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina, mengomentari serangan tersebut di X, dengan mengunggah foto sebuah rumah yang rusak.
Everything you need to know about the terrorist state, Putin, and their so-called “desire” for peace. pic.twitter.com/LQgIvN6IlB
— Andriy Yermak (@AndriyYermak) August 28, 2025
Melalui unggahanya di X, Komisaris Perluasan Uni Eropa Marta Kos mengatakan delegasinya di Kyiv terluka akibat serangan tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Saya mengutuk keras serangan brutal ini, yang merupakan tanda jelas bahwa Rusia menolak perdamaian dan memilih teror," ungkap Kos, yang bertanggung jawab atas proses keanggotaan Ukraina di Uni Eropa.
Ukraina mengatakan telah menyerang dua kilang minyak Rusia lagi, setelah meningkatkan serangan terhadap sektor energi negara tersebut selama sebulan terakhir.
Kepala Pasukan Sistem Nirawak Ukraina, Robert Brovdi mengatakan di Telegram bahwa kilang Kuibyshev di wilayah Samara Rusia dan kilang Afipsky di wilayah Krasnodar selatan berhasil diserang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya mencegat 102 drone Ukraina semalam dalam unggahannya di Telegram.
Para pejabat tinggi Ukraina, termasuk Yermak, diperkirakan akan berkunjung ke AS pada Jumat untuk bertukar pandangan dengan anggota pemerintahan Trump mengenai arsitektur keamanan pasca-perang. Mereka mengunjungi Qatar dan Arab Saudi awal pekan ini dan dijadwalkan tiba di Swiss pada Kamis.
Tim darurat dan penyelamat, kata otoritas Kyiv melalui Telegram, sedang melakukan pemulihan di berbagai lokasi di ibu kota itu, di mana kawasan permukiman dan infrastruktur sipil rusak akibat serangan langsung serta puing-puing yang berjatuhan.
"Rusia menghancurkan seluruh blok di gedung berlantai lima," ujar Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko di Telegram. "Tim penyelamat sedang berusaha menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan."
Gubernur Natalia Zabolotna di Telegram mengatakan beberapa wilayah Ukraina lainnya juga diserang. Serangan terhadap fasilitas energi di wilayah Vinnytsia tengah menyebabkan sekitar 60.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik.
Serangan lain, menurut Ukrainian Railways, menghantam depot kereta api antarkota berkecepatan tinggi, menyebabkan salah satunya rusak parah. Melalui Facebook, CEO Oleksandr Pertsovskyi menjelaskan perusahaan menyesuaikan rute setidaknya enam kereta api untuk meminimalkan keterlambatan transportasi.
(bbn)
































