Won Korea Selatan tetap menguat usai keputusan tersebut, naik sekitar 0,4% menjadi 1.389,45 per dolar AS. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah tenor tiga tahun turun tipis kurang dari satu basis poin menjadi 2,40%.
“Dewan tampaknya menunggu stabilisasi lebih lanjut pada utang rumah tangga dan harga properti. Namun, setelah kebijakan suplai perumahan keluar September nanti, kemungkinan mereka tidak akan menunda lebih lama, jadi saya memperkirakan pemangkasan suku bunga pada Oktober,” ujar ekonom Nomura Holdings, Jeong-Woo Park.
Gubernur BOK Rhee Chang-yong pada Juli lalu mengatakan empat anggota dewan masih membuka peluang pemangkasan suku bunga dalam tiga bulan. Namun kali ini, dewan kembali memilih menahan suku bunga, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keuangan sekaligus mengelola kesenjangan dengan kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve.
“Karena prospek ekspor tahun depan belum akan membaik, kemungkinan besar mereka akan berargumen bahwa permintaan domestik perlu didukung dengan pemangkasan suku bunga untuk menopang pertumbuhan,” kata Park. “Namun efektivitas langkah tersebut masih perlu dipertanyakan.”
Rhee dijadwalkan menggelar konferensi pers pada Kamis sore untuk memaparkan arah kebijakan ke depan. Ia diperkirakan akan mengungkapkan apakah ada anggota dewan yang berbeda pendapat serta menjelaskan ekspektasi kebijakan moneter tiga bulan ke depan.
“Kami memperkirakan BOK akan melanjutkan siklus pelonggaran di kuartal IV, kemungkinan pada Oktober, setelah menilai dampak rencana suplai perumahan pemerintah dan melihat tanda stabilisasi yang lebih jelas di pasar properti,” ujar ekonom Bloomberg Economics, Hyosung Kwon.
Pasar perumahan di Seoul masih menjadi faktor utama yang membatasi ruang penurunan suku bunga. Harga apartemen terus naik meski pemerintah telah memberlakukan pembatasan pinjaman hipotek sejak Juni. Utang rumah tangga pada kuartal II tumbuh dengan laju tercepat sejak 2021, dipicu lonjakan pinjaman perumahan yang mencerminkan kuatnya permintaan.
Sebagai langkah pencegahan agar pasar perumahan tidak kembali memanas, pemerintah berencana meluncurkan kebijakan baru untuk menambah suplai hunian. “Kebijakan ini sudah masuk tahap akhir dan sedang dikoordinasikan dengan kementerian terkait,” kata Kim Yong-beom, Sekretaris Senior Kepresidenan, pekan lalu.
(bbn)






























