Logo Bloomberg Technoz

Asosiasi Pelaku Ecommerce Bedah Kondisi Industri RI Vs China

Farid Nurhakim
27 August 2025 11:05

Marketplace Temu asal China. (Lam Yik/Bloomberg)
Marketplace Temu asal China. (Lam Yik/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menilai bahwa pasar perdagangan elektronik (ecommerce) di Indonesia makin bertumbuh dan memiliki perbedaan dengan China, terang Sekretaris Jenderal Budi Primawan.

Salah satu pembedanya adalah mayoritas konsumen ecommerce Tanah Air adalah anak muda. Segmen pengguna marketplace domestik ini dinilai memiliki respons signifikan atas promo, gratis ongkos kirim (ongkir), metode pembayaran di tempat (COD), hingga memakai layanan untuk menunda pembayaran (paylater). 

“Selain itu, tren social commerce juga membuat pasar lebih dinamis dan kompetisi antarpemain tetap terbuka,” terang Budi Primawan saat berbincang dengan Bloomberg Technoz, dilaporkan Rabu (27/8/2025).


Pada sisi sebaliknya, industri ecommerce di China sudah jauh lebih matang dan terkonsolidasi ke beberapa pemain besar. Pasar China juga sudah efisien dalam hal rantai pasok (supply chain).

Konsumen pasar perdagangan elektronik di Negeri Tirai Bambu tersebut, lanjut Budi, lebih berfokus pada konsep value for money, sedangkan konsumen di Indonesia masih sangat sensitif terhadap promo yang ditawarkan dan mencari kualitas pengalaman belanja terbaik.