Logo Bloomberg Technoz

Untuk diketahui, HET beras medium di zona 1 dipatok Rp12.500/kg, zona 2 senilai Rp13.100/kg, dan zona 3 adalah Rp13.500/kg.

Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau beras Bulog naik tipis sebesar 0,36% dari HET nasional Rp12.500/kg menjadi Rp12.545/kg di tingkat konsumen. 

Harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah kompak di bawah HET. Secara terperinci, beras SPHP di zona 1 adalah Rp12.327/kg, zona 2 senilai Rp12.783/kg, dan zona 3 senilai Rp13.500/kg. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengeklaim harga beras di sejumlah provinsi sudah mulai turun lantaran sebelumnya harga komoditas tersebut kerap bertengger di atas HET. Penurunan tersebut didorong oleh penyerapan gabah dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500/kg.

"Dua hari yang lalu kami terima laporan dari Bulog, harga beras di beberapa daerah penghasil padi itu sudah mulai turun," kata Amran ditemui usai panen raya Program Jaksa Mandiri Pangan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/8/2025). 

Amran memerinci beberapa provinsi yang mengalami penurunan harga beras mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, hingga Aceh.

Menurutnya, jika harga beras di lini hulu alias dalam bentuk gabah sudah turun, maka harga di tingkat hilir juga akan mengikuti. Dia juga menyebut penurunan harga beras di masyarakat juga merupakan hasil dari penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perum Bulog.

"Kita akan kucurkan [beras SPHP] 1,3 juta ton, dan ini mungkin tertinggi sepanjang sejarah yang kita salurkan. Biasanya cuma 300.000 atau 200.000 ton," ungkapnya.

Hortikultura

Selain beras, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen dibanderol Rp43.054/kg atau naik 3,74% di atas HAP Rp36.500–Rp41.500/kg. Angka ini turun 13,95% dibandingkan hari sebelumnya. 

Sementara itu, harga rata-rata bawang putih bonggol seharga Rp34.732/kg secara nasional, atau masih berada di rentang HAP nasional Rp38.000–Rp40.000/kg. 

Beranjak ke pangan lainnya, harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat konsumen dibanderol Rp41.843/kg, atau turun 26,59% dari harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000/kg. 

Harga rata-rata cabai merah keriting berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000/kg, atau harganya mencapai Rp35.954/kg, sedangkan harga rata-rata cabai merah besar secara nasional dibanderol Rp37.659/kg di tingkat konsumen.

Berikutnya, untuk komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras dibanderol Rp35.077/kg secara rata-rata nasional alias masih di bawah HAP nasional Rp40.000/kg.

Harga rata-rata telur ayam ras dijual Rp29.073/kg di tingkat konsumen, atau hampir mendekati batas HAP nasional di level Rp30.000/kg.

Selanjutnya, harga rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.955/kg, Rp35.955/kg, dan Rp36.653/kg secara nasional. 

Panel Harga juga menunjukkan harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp131.800/kg atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000/kg sedangkan harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing dibanderol Rp135.714/kg dan Rp92.361/kg.

Komoditas pangan lainnya, yakni harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dijual Rp20.075/liter dan Rp16.738/liter secara nasional. Kemudian, harga rata-rata nasional Minyakita masih tetap berada di atas HET yakni Rp17.190/liter atau naik 9,49% dari HET sebesar Rp15.700/liter. 

Harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen dibanderol Rp10.621/kg dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp6.050/kg.

Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.343/kg dan Rp9.437/kg. Serta, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp17.889/kg dan Rp10.814/kg.

(ell)

No more pages