“Kami telah meminta maaf kepada karyawan yang terdampak dan mengakui bahwa kami seharusnya lebih teliti dalam menilai posisi yang diperlukan,” kata juru bicara tersebut.
Karyawan yang terdampak ditawarkan pilihan untuk melanjutkan peran mereka saat ini, mencari posisi lain, atau meninggalkan perusahaan, tambah juru bicara tersebut.
CEO Commonwealth Bank Matt Comyn telah berada di garis depan dalam mendorong penerapan teknologi di sektor perbankan Australia, dan perusahaan tersebut bulan ini mengumumkan kemitraan dengan OpenAI untuk menghadirkan AIcanggih bagi pelanggan dan karyawannya.
Di tempat lain, lembaga keuangan di seluruh dunia sedang berjuang dengan penggunaan AI dan dampaknya terhadap lapangan kerja.
Bank-bank global diperkirakan akan memangkas hingga 200.000 pekerjaan dalam tiga hingga lima tahun ke depan seiring dengan penetrasi artificial intelligence ke dalam tugas-tugas yang saat ini dilakukan oleh pekerja manusia, menurut laporan Bloomberg Intelligence pada awal tahun ini.
Divisi back office, middle office, dan operasional kemungkinan besar paling berisiko, menurut laporan tersebut.
Serikat pekerja menyebut keputusan untuk membatalkan pemotongan pekerjaan sebagai “kemenangan besar” bagi anggotanya.
Dalam gugatannya di pengadilan, serikat pekerja mengatakan CBA tidak menjelaskan bagaimana peran-peran dipilih untuk PHK, dan juga bahwa bank tersebut merekrut peran serupa dengan tugas komunikasi di India.
Bank yang berkantor pusat di Sydney tersebut mengatakan juga sedang meninjau proses internal untuk meningkatkan pendekatan mereka di masa depan. Perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 51.000 karyawan.
Secara terpisah, bank pesaing National Australia Bank Ltd. awal pekan ini mengatakan sedang berkoordinasi dengan serikat pekerja sektor keuangan setelah terjadi kesalahan dalam pembayaran gaji karyawan.
(bbn)
































