Kisah Intel: Sempat Jaya, Terseok, Kini Dilirik SoftBank & Trump
Redaksi
21 August 2025 09:40

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kondisi perusahaan teknologi semikonduktor terbesar di dunia asal Amerika Serikat (AS), Intel Corp sedang terseok-seok. Padahal raksasa cip global yang berbasis di Santa Clara, California ini sempat berjaya di pasar cip dunia, khususnya segmen unit pemrosesan pusat (CPU).
Terbaru, beredar laporan bahwa Presiden AS Donald Tump sedang mempersiapkan kesepakatan untuk mengambil alih sekitar 10% saham Intel Corp. Kabar ini dikonfirmasi oleh Gedung Putih (White House) pada Selasa (19/8/2025).
"Presiden ingin mengutamakan kebutuhan Amerika, baik dari perspektif keamanan nasional maupun ekonomi," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt kepada jurnalis, Kamis (21/8/2025).
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyebut kesepakatan tersebut berpotensi melibatkan pertukaran hibah pemerintah dengan saham Intel.
Langkah yang dinilai tak biasa ini bisa membantu Intel bersaing dengan para kompetitornya, seperti Nvidia, Samsung, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), khususnya di pasar cip kecerdasan buatan (AI) yang tengah berkembang pesat.

































