Dia optimistis, dengan arah kebijakan yang jelas, Indonesia mampu melompat dari posisi ketiga menjadi nomor satu dunia dalam sektor ekonomi syariah dalam waktu dekat.
"Karena kalau nomor 3 ke 1 itu cuma 2 lompatan, saya kira 1 sampai 2 tahun harus bisa kita lalui untuk menjadi nomor 1 di dunia," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Ma'ruf juga meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk merancang undang-undang (UU) ekonomi syariah yang bersifat komprehensif.
Ma'ruf menilai saat ini regulasi terkait ekonomi syariah masih tersebar di berbagai UU sektoral seperti perbankan dan asuransi, sehingga perlu disatukan dalam satu payung hukum yang mencakup seluruh aspek.
"Kita harus membuat undang-undang ekonomi syariah yang komprehensif. Jadi tidak terpisah-pisah. Semua diinfiltrasi," jelasnya.
Bahkan dia mengungkapkan bahwa, "Saya sudah sampaikan, saya sudah bicara dengan Pak Misbakhun. Jadi saya kira tinggal, tok [untuk persetujuannya] saja kalau begitu."
(lav)































