Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Diperkirakan Lesu Jelang Rilis Data Inflasi AS

News
12 August 2025 06:15

Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Jason Scott - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan dibuka melemah pada perdagangan Selasa (12/8), tertekan sentimen “risk-off” dari Wall Street menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diyakini akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Kontrak berjangka saham mengindikasikan pelemahan di Hong Kong dan Sydney, sementara Tokyo diperkirakan menguat setelah libur perdagangan. Bursa AS pada Senin kehilangan momentum setelah sempat mendekati rekor tertinggi. Imbal hasil obligasi AS bergerak fluktuatif, sementara dolar menguat.


Dengan musim laporan keuangan hampir berakhir, investor kini fokus pada data ekonomi untuk mencari petunjuk apakah The Fed akan memangkas suku bunga pada September. Indeks S&P 500 tetap di bawah level 6.400. Saham Apple Inc turun setelah mencatat pekan terbaik sejak 2020, sedangkan Intel Corp menguat menjelang pertemuan CEO-nya dengan Donald Trump.

Pasar nyaris tak bereaksi terhadap kabar bahwa Trump memperpanjang jeda tarif atas barang-barang asal China selama 90 hari. Kontrak berjangka emas bertahan di zona merah setelah Trump memastikan impor emas batangan tidak akan dikenai tarif AS. Bitcoin sempat menembus US$122.000.