Logo Bloomberg Technoz

Kajian Impor Migas AS Dipertanyakan, Dianggap Tak Menguntungkan

Azura Yumna Ramadani Purnama
11 August 2025 11:00

Oil tanker./dok. Bloomberg
Oil tanker./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) menagih kajian rencana impor migas senilai US$15 miliar dari Amerika Serikat (AS) yang menjadi bagian dari perundungan tarif.

Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal mengatakan kajian rencana impor itu dapat menjadi pertimbangan kelanjutan wacana impor minyak mentah dari AS. 

Sementara itu, Moshe mengatakan, Indonesia memiliki akses untuk melanjutkan rencana impor minyak mentah dan dan gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG) dari Rusia, yang lebih murah dari harga rata-rata di pasar. 


Menurut Moshe, Indonesia mesti mengutamakan impor minyak mentah dan LPG dari sumber pasokan yang lebih menguntungkan. 

“Mana cost benefit [impor migas AS]? Bener gak? Dari sisi lebih murah, logistik lebih murah, atau minyak yang lebih cocok. Sedangkan kita paksakan diri, karena disitu kita jelas-jelas ada kerugian,” kata Moshe ketika dihubungi, Senin (11/8/2025).