Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola jaringan restoran cepat saji KFC di Indonesia, masih belum mampu mencetak laba pada paruh pertama tahun ini.

Emiten milik Keluarga Gelael dan berkongsi dengan Grup Salim itu melaporkan rugi bersih sebesar Rp138,75 miliar per 30 Juni 2025. Meski lebih kecil dari rugi Rp348,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan tetap belum keluar dari tekanan.

Penurunan pendapatan juga berlanjut. FAST membukukan penjualan sebesar Rp2,40 triliun, turun 3,12% dibanding semester I-2024 yang mencapai Rp2,48 triliun.

Sebagian besar berasal dari penjualan makanan dan minuman kepada pihak ketiga sebesar Rp2,39 triliun. Sumber pendapatan lainnya berasal dari komisi penjualan konsinyasi senilai Rp9,37 miliar dan layanan antar sebesar Rp855,98 juta.

Beban pokok penjualan turun tipis menjadi Rp961,44 miliar dari sebelumnya Rp1,06 triliun, namun belum cukup untuk mendorong kinerja ke arah positif.