Dari sisi neraca, total aset FAST tercatat sebesar Rp4,10 triliun, naik dari posisi tahun lalu sebesar Rp3,53 triliun. Liabilitas perusahaan mencapai Rp3,97 triliun, menyisakan ekuitas hanya Rp129,95 miliar.
Kinerja FAST sepanjang semester I-2025 masih jauh dari kata pulih. Pendapatan yang menyusut dan beban yang belum sepenuhnya terkendali membuat emiten ini kembali mencatat kerugian, meski dalam jumlah yang lebih kecil dibanding tahun lalu.
Sebelumnya, FAST juga memperoleh tambahan modal dari pemegang saham pengendali, yakni keluarga Gelael dan Anthoni Salim, masing-masing sebesar Rp40 miliar melalui skema private placement.
(dhf)
No more pages































