Logo Bloomberg Technoz

Permintaan Smelter HPAL Turun, Harga Bahan Baterai Nikel Terjun

Azura Yumna Ramadani Purnama
06 August 2025 12:40

Produk turunan nikel, mixed hydroxide precipitate (MHP), produksi Harita Nickel./Bloomberg-Dimas Ardian
Produk turunan nikel, mixed hydroxide precipitate (MHP), produksi Harita Nickel./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) memandang melandainya harga mixed hydroxide precipitate (MHP), salah satu bahan baku baterai nikel, pada awal Agustus 2025 dapat dipengaruhi oleh permintaan smelter high pressure acid leach (HPAL) yang menurun.

Ketua Umum FINI Arief Perdana Kusumah menyatakan pergerakan harga bahan baku baterai tersebut sangat dipengaruhi oleh permintaan dari smelter hidrometalurgi berbasis HPAL yang membutuhan MHP untuk memproduksi nikel sulfat ataupun kobalt sulfat.

Nah, itu [harga] tergantung dari permintaan pabrik-pabrik ini sampai ke baterainya gitu kan. Kalau pada saat nanti industri ini sedang menurunkan produksi pasti permintaannya akan turun,” kata Arief ketika ditemui di sela International Battery Summit 2025, dikutip Rabu (6/8/2025).


Terkait dengan harga MHP, dirinya belum dapat memastikan harga bahan baku baterai tersebut akan terus mengalami penurunan. Namun, dia meyakini harga MHP memang tengah berfluktuasi dan dalam tren menurun.

Kobalt sulfat dipamerkan di Stan Sungeel Hitech Co. yang dipamerkan di pameran InterBattery di Seoul, Korea Selatan./Bloomberg-SeongJoon Cho

“Jadi saat ini saya belum bisa menyimpulkan bahwa terjadi penurunan ya. Akan tetapi, apakah saat ini sedang berfluktuasi? Iya, betul,” tegasnya.