Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan konsensus Bloomberg, 32 analis merekomendasikan buy/beli saham TLKM. Hanya sembilan analis yang merekomendasikan tahan atau hold tanpa satu pun analis merekomendasikan jual alias sell. Target harga untuk 12 bulan ke depan ada di Rp3.220/saham.

Sejumlah analis masih memiliki target lebih tinggi. Salah satunya, analis Verdhana Sekuritas Erwin Wijaya yang merekomendasikan buy dengan target harga saham TLKM mencapai Rp3.650/saham.

Kemudian, analis Citi Arthur Pineda yang merekomendasikan serupa/ Beli saham TLKM dengan target harga Rp3.600/saham.

Ada juga Chandra Pasaribu dari Yuanta Investment Consulting yang memiliki target harga Rp3.720/saham. Bersamaan dengan Etta Rusdiana Putra dari Maybank Investment Banking Group yang menyematkan rating buy dengan target harga Rp3.700/saham.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melaporkan pencapaian laba tahun berjalan sebesar Rp10,97 triliun yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang paruh pertama 2025.

Dari sisi pendapatan, berdasarkan laporan keuangan terbaru yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, total pendapatan TLKM tercatat mencapai Rp73 triliun. Dengan keberhasilan meraup EBITDA Rp36,1 triliun (margin 49,5%).

Pendapatan Telkom masih didominasi oleh layanan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp44,25 triliun, disusul oleh IndiHome Rp13,25 triliun, interkoneksi Rp4,96 triliun, layanan telepon Rp3,07 triliun, jaringan Rp1,84 triliun, dan layanan lainnya Rp4,14 triliun.

Total pelanggan IndiHome Business–to–Consumer tumbuh 10% year–on–year menjadi 10,1 juta pelanggan, sementara gabungan pelanggan B2C dan Business–to–Business mencapai 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% yoy.

Sepanjang Semester I–2025, belanja modal Telkom mencapai Rp9,5 triliun atau 13% dari pendapatan. Adapun lebih dari 50% belanja modal dialokasikan untuk konektivitas digital seperti fiber optik, satelit, kabel bawah laut, dan menara, sementara sisanya untuk pengembangan data center, layanan cloud, dan inovasi digital lainnya.

Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, mengatakan, “Di tengah berbagai tantangan industri yang dinamis, Telkom terus mempercepat eksekusi strategi transformasi demi memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang. Kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini.”

(fad/aji)

No more pages