Logo Bloomberg Technoz

“Ketika satu ekosistem hancur, kita bukan hanya kehilangan pohon atau satwa. Kita kehilangan jaringan kehidupan yang saling terhubung, dan itu bisa menyebabkan keruntuhan yang lebih luas,” katanya.

Di sisi lain, masyarakat seringkali menyamakan perubahan iklim dengan perubahan cuaca, padahal keduanya berbeda secara fundamental. 

“Perubahan cuaca hanyalah salah satu gejala. Seperti orang sakit demam, demam itu bukan penyakitnya, tapi hanya salah satu tanda bahwa ada sesuatu yang lebih serius di dalam tubuh,” jelasnya.

Perubahan iklim adalah proses sistemik yang mencakup kenaikan suhu global, pencairan es di kutub, naiknya permukaan laut, dan pola cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Semua ini saling terhubung dan berdampak pada ekosistem serta makhluk hidup di dalamnya.

Saat suhu global meningkat, banyak spesies tidak mampu beradaptasi, menyebabkan migrasi paksa, penurunan populasi, hingga kepunahan.

Menurut para ahli, kita tengah menghadapi kepunahan massal keenam dalam sejarah bumi, dan sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Meski teknologi dan sains telah memberi kita pemahaman lebih dalam tentang sistem planet, kehilangan spesies tetap sulit dihentikan jika tidak dibarengi dengan tindakan tegas.

Planetary Guardians mengingatkan bahwa menjaga iklim berarti juga menjaga kehidupan. “Kesehatan bumi tidak hanya diukur dari cuacanya hari ini, tapi dari kehidupan yang mampu bertahan di dalamnya,” pungkasnya.

(fik/spt)

No more pages