Logo Bloomberg Technoz

OJK Sebut Pelambatan Kredit Didorong oleh Kenaikan Risiko

Krizia Putri Kinanti
06 June 2023 18:00

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sudah menerima penyesuaian proyeksi pertumbuhan kredit dari perbankan Indonesia. Meski begitu perbankan dinilai masih optimistis kredit perbankan akan tumbuh.

“Terkait rencana bisnis bank, sampai saat ini kita sudah menerima bank yang sudah melakukan proyeksi pertumbuhan kredit yang sudah disampaikan kepada kita meskipun terdapat penyesuaian tetapi perbankan masih nampak optimis bahwa kredit secara agregat tumbuh 10% pada 2023,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae pada RDK OJK, Selasa (6/6/2023).

Dian menyebut optimisme ini didorong oleh perekenomian domestik yang sudah pulih dan pelaksanaan pemilihan umum 2024. Di samping itu, OJK juga memberikan dukungan perbankan melalui perpanjangan stimulus Covid-19.

Kredit perbankan tumbuh 8,08% secara tahunan atau year on year (yoy) pada April 2023 menjadi Rp6.646 triliun. Ini merupakan pertumbuhan kredit yang terendah dalam 13 bulan terakhir atau sejak April 2022. Secara bulanan atau month to month (mtm), kredit perbankan pada April 2023 tumbuh 0,30% menjadi Rp6.464 triliun.

Menurut Dian, pelambatan kredit terjadi karena siklus musiman yang dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi masyarakat setelah pandemi. “Selain faktor siklus, kami mencatat permintaan kredit tumbuh terbatas dan pencabutan stimulus Covid-19 ada dampak karena masih ada ketidakpastian terkait resiko kredit. Bank masih memiliki ruang untuk revisi RBB sampai akhir Juni 2023,” ujarnya.