Logo Bloomberg Technoz

Memang, kinerja penyaluran kredit perbankan tahun ini diprediksi akan lebih lesu di tengah perlambatan permintaan pembiayaan baru dari korporasi maupun perorangan. Selain itu, kecenderungan perbankan menumpuk dana di surat berharga ketika risiko dinilai masih tinggi untuk mempercepat penyaluran kredit.

Laju pertumbuhan kredit pada Kuartal II–2025 ini, masih lesu kendati sedikit menggeliat dibanding kuartal sebelumnya. Pada kuartal ketiga ini, penyaluran kredit diduga akan kembali melambat. Hal itu terungkap dari laporan terbaru Survei Perbankan Kuartal II–2025 yang dirilis oleh Bank Indonesia. 

“Bagi bank, hal ini telah terlihat pada laba bersih 5 bulanan tahun 2025, tetapi kami pikir tantangan tersebut masih akan tercermin dalam angka laporan keuangan 6 bulanan tahun 2025,” papar Soegiarto.

Bagi sektor telekomunikasi, biarpun dipandang positif dari persaingan yang lebih longgar, dampak positifnya mungkin baru mulai terlihat pada laporan keuangan Kuartal III–2025.

Lebih lanjut, perusahaan yang terkait dengan pertambangan mungkin akan mengalami penurunan terbesar, karena mereka sangat sensitif terhadap penurunan harga komoditas dan, bagi sebagian, biaya yang lebih tinggi akibat implementasi wajib B40.

Net Income ITMG Konsensus Est. Bloomberg (Bloomberg)

Perusahaan konsumen, dalam riset yang sama, terutama barang kebutuhan pokok, termasuk di antara yang paling mungkin memenuhi perkiraan konsensus Bloomberg pada Kuartal II–2025F. 

“Meskipun terdapat hambatan ekonomi makro, paket stimulus konsumsi pemerintah pada Jun 25 seharusnya membantu, dan kami berpendapat bahwa ekspektasi konsensus Bloomberg sudah cukup rendah setelah beberapa kali pemangkasan proyeksi FY25F.”

CGS International Sekuritas Indonesia pun tetap mempertahankan saham–saham pilihan saham BBCA, ICBP, KLBF, CPIN, CMRY, BTPS, hingga saham MIDI sebagai pilihan utama menjelang momentum rilisnya kinerja kuartalan yang berpotensi lebih lesu.

Jumlah Perusahaan yang Mampu Melampaui Konsensus Bloomberg pada Kuartal II-2025 Akan Lebih Sedikit (Sumber Riset CGS International)

Saham–saham ini diprediksi akan membukukan laba bersih yang kecil kemungkinannya meleset dari proyeksi konsensus Bloomberg. Di sisi positif, IHSG sudah diperdagangkan pada P/E cukup wajar di 10,3x FY25F (10,6x setelah adanya potensi penyesuaian laba bersih), yang menurunkan risiko.

Di samping itu, Soegiarto masih memandang potensial pada saham bank-bank BUMN besar yang menyuguhkan dividen yield menarik di tahun penuh 2025F mencapai 8–10%

(fad)

No more pages