Meskipun kontrak saat ini berakhir pada pukul 23.59 Waktu Tengah pada Minggu, terdapat masa "tenang" selama tujuh hari sebelum para pekerja IAM Lokal 837 dapat mogok kerja dan menutup pabrik pesawat militer Boeing.
Boeing belum menjadwalkan pembicaraan apa pun dengan para pemimpin serikat pekerja, yang biasanya merupakan pendahuluan untuk tawaran balasan.
"Kami kecewa karena karyawan kami menolak tawaran kontrak termahal yang pernah kami ajukan kepada IAM 837, yang telah memenuhi semua prioritas mereka," kata Dan Gillian, wakil presiden Boeing Air Dominance dan seorang eksekutif senior di lokasi St. Louis, dalam sebuah pernyataan.
Tawaran Boeing, yang disetujui oleh komite perundingan IAM Local 837, mencakup bonus penandatanganan sebesar US$5.000, kenaikan upah 8% pada tahun pertama, dan perubahan jadwal kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Secara keseluruhan, kontrak tersebut akan meningkatkan upah rata-rata sebesar 40%, kata perusahaan tersebut.
"Kami telah mengaktifkan rencana kontingensi kami dan fokus untuk mempersiapkan pemogokan," kata Gillian. "Tidak ada pembicaraan yang dijadwalkan dengan serikat pekerja."
Produsen kedirgantaraan ini menghadapi kebuntuan perburuhan lainnya saat mereka pulih dari pemogokan dua bulan oleh serikat pekerja Machinists yang berbasis di Seattle yang melumpuhkan manufaktur di pabrik-pabrik jet komersialnya tahun lalu.
Perselisihan perburuhan apa pun akan merugikan divisi pertahanan Boeing, yang belum menghasilkan laba tahunan sejak 2022 dan sedang dalam proses pemulihan.
Pemogokan akan menutup jalur perakitan untuk jet tempur F-15 dan F/A-18 Boeing, pesawat latih T-7A, pengisi bahan bakar drone MQ-25, dan sistem persenjataan lainnya.
Ketidakpastian ketenagakerjaan akan menjadi fokus para analis ketika Boeing melaporkan pendapatan kuartalan pada Selasa. Ini juga menjadi indikator karena GE Aerospace akan memulai negosiasi kontrak dengan kantor berita IAM lokal yang terpisah pada hari Minggu.
Para pekerja St. Louis terakhir kali mogok pada 1996 dan tidak memiliki sejarah aktivisme, tidak seperti serikat pekerja Boeing di Pacific Northwest, menurut Scott Mikus, seorang analis di Melius Research.
Anggota serikat pekerja awalnya menolak tawaran manajemen selama negosiasi terakhir dengan Boeing pada 2022, sebelum menerima kesepakatan tiga tahun dengan kenaikan upah umum sebesar 14% dan penyesuaian biaya hidup.
Meskipun para pemimpin buruh Puget Sound mendukung tawaran awal Boeing tahun lalu, mereka ditolak mentah-mentah oleh anggota serikat buruh yang merasa kesal dengan kontrak 10 tahun sebelumnya yang menghapus dana pensiun dan menetapkan kenaikan upah rendah sementara inflasi melonjak.
Pemogokan yang berkepanjangan tersebut menekan modal kerja perusahaan dan mendorong Boeing untuk menjual ekuitas senilai hampir US$24 miliar.
(bbn)
