Logo Bloomberg Technoz

Kendati tidak disertai rincian konkret terkait dengan seberapa besar dan bagaimana emisi akan dikurangi, pernyataan ini tetap menjadi sinyal penting atas solidaritas keduanya di tengah ketegangan dalam berbagai isu lain, mulai dari perdagangan hingga hubungan dengan Rusia.

Pernyataan bersama ini juga menjadi satu-satunya hasil yang diharapkan dari pertemuan tingkat tinggi untuk menandai 50 tahun hubungan diplomatik UE–China.

“Bergandengan tangan dalam isu ini akan mengirimkan pesan kuat ke dunia,” ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pidato pembukaan menjelang KTT UE–China di Beijing, Kamis.

Langkah ini juga berpotensi memicu ambisi iklim global pada KTT COP30 mendatang — peran yang sebelumnya kerap dimainkan oleh AS dan China dalam beberapa tahun terakhir.

Kesepakatan Sunnylands, misalnya, menjadi landasan penting menuju komitmen global untuk mulai mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dalam pertemuan COP28 di Dubai.

Namun, dengan Trump yang kembali menarik AS dari Kesepakatan Paris, para aktivis iklim kini mendesak UE dan China untuk mengisi kekosongan dan memastikan upaya global dalam mengatasi krisis iklim tetap berjalan.

Isu perubahan iklim selama ini juga menjadi saluran diplomatik yang krusial antara Brussel dan Beijing.

Tantangan ke depan adalah memastikan kerja sama ini bisa bertahan di tengah kondisi geopolitik yang makin memanas, sekaligus mendorong negara lain untuk turut meningkatkan ambisinya — sementara Trump terus mengancam dunia dengan kebijakan tarif dagang.

“Di tengah jurang perbedaan yang besar dalam agenda bilateral lainnya, pernyataan bersama soal iklim dari Brussel dan Beijing menawarkan secercah harapan yang sederhana namun bermakna,” ujar Li Shuo, Direktur China Climate Hub di Asia Society Policy Institute, Washington.

“Menjaga ruang bagi keterlibatan iklim UE–China di masa depan akan membutuhkan upaya yang hati-hati dan berkelanjutan.”

(bbn)

No more pages