Sebagai informasi, dalam setahun perdagangan di sepanjang tahun 2025, atau dalam 7 bulan, harga emas Antam mengalami lonjakan hingga 30% year–to–date.
Bagi pembeli emas Antam pada akhir tahun lalu ketika harga jualnya dibanderol sebesar Rp1.515.000 per gram, bila menjualnya hari ini maka investor berpotensi mengantongi keuntungan, capital gain, sebesar 19,86%.
Emas menjadi salah satu instrumen investasi yang paling stabil dan menguntungkan di tengah ketidakpastian pasar global yang telah menggoyang harga saham, surat utang maupun instrumen derivasinya.
Harga emas Antam tahun ini sempat menembus Rp2 juta per gram akibat turbulensi pasar global dan sentimen ketidakpastian ekonomi domestik.
Bila peluang penurunan bunga acuan global, Fed fund rate, membesar pada sisa tahun ini, ada peluang harga emas akan melanjutkan reli nan kuat.
Saat ini pemodal global memperkirakan ada peluang sekitar 56%, bunga acuan Amerika Serikat akan turun pada pertemuan September nanti. Bila itu terealisasi, bukan tidak mungkin harga emas Antam akan terungkit menyentuh Rp2 juta lagi akibat dorogan harga di pasar internasional.
Perhatikan pajak
Namun, investor tetap perlu memperhatikan potongan pajak yang berlaku. Berdasarkan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi jual kembali (buyback) emas batangan ke Antam dengan nilai di atas Rp10 juta dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 1,5% untuk pemilik NPWP dan 3% untuk non-NPWP. PPh ini akan dipotong langsung dari total nilai buyback.
Untuk pembelian emas batangan, berlaku tarif PPh 22 sebesar 0,45% bagi pembeli yang memiliki NPWP dan 0,9% bagi yang tidak memiliki NPWP. Setiap transaksi pembelian juga disertai dengan bukti potong PPh 22.
(fad/rui)
