Langkah-langkahnya meliputi pembatasan bahan bakar yang diproduksi dari minyak Rusia, pembatasan perbankan tambahan, dan larangan terhadap kilang minyak besar di India. Inggris bergabung dalam upaya Uni Eropa tersebut.
"Fakta bahwa AS belum mendukung batas harga baru Uni Eropa jelas akan mempersulit penerapannya," kata Robert Rennie, Kepala Riset Komoditas dan Karbon Westpac Banking Corp.
"Namun, larangan impor produk minyak yang diproduksi dari minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa pada Jumat akan memperburuk kelangkaan pasokan di Barat."
Harga minyak menunjukkan tren kenaikan sejak awal Mei, tetapi Brent masih turun sekitar 7% tahun ini karena Trump meningkatkan perang dagangnya dan OPEC+ melonggarkan pembatasan pasokan. Harga terguncang oleh perkembangan di Timur Tengah, serta sanksi terhadap minyak mentah dari produsen, termasuk Rusia dan Iran.
Harga solar relatif terhadap minyak mentah di Eropa, yang merupakan indikator profitabilitas produksi bahan bakar tersebut, mendekati level tertinggi sejak Maret 2024. Selisih waktu kontrak terdekatnya (prompt time spread) juga naik pada Jumat, memperlebar struktur backwardation bullish-nya.
Harga:
- Brent untuk pengiriman September naik 0,1% menjadi US$69,33 per barel pada pukul 07.47 pagi di Singapura.
- WTI untuk pengiriman Agustus, yang berakhir Selasa, stabil di dekat US$67,36 per barel.
Kontrak September yang lebih aktif naik 0,1% menjadi US$66,13 per barel.
(bbn)































