Logo Bloomberg Technoz

Secara paralel, tentara Israel melancarkan serangkaian operasi dengan tujuan untuk merebut wilayah Palestina—diklaim sebagai upaya untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang tersisa dari serangan 7 Oktober 2023, yang memicu perang.

Rencana Deir al-Balah

Namun, meski Israel kini menguasai sekitar 75% wilayah Gaza, kelompok Islamis yang didukung Iran tersebut tetap berpegang pada tuntutannya agar gencatan senjata dan pembebasan sandera dibarengi dengan penarikan penuh pasukan Israel. Tuntutan ini ditolak keras oleh Israel. 

Warga Palestina berduka atas korban tewas dalam serangan udara Israel di rumah sakit Al-Ahli, Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Deir al-Balah merupakan salah satu dari sedikit wilayah di Jalur Gaza, di mana pasukan Israel belum bermanuver dan seluruh bangunan masih utuh berdiri. Pasalnya, analisis intelijen Israel menunjukkan adanya sandera yang ditahan di sana. Belum jelas apakah hal ini masih berlaku seiring operasi baru dimulai.

Serangan Hamas pada tahun 2023 menewaskan 1.200 orang di Israel, dan 250 lainnya diculik dan dibawa ke Gaza. Sekitar 50 sandera masih berada di sana, 20 di antaranya diyakini masih hidup. Hamas belum memberi tahu lokasi para sandera, yang diancam akan dieksekusi jika pasukan musuh mendekat.

Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, kelompok advokasi terbesar yang mendesak pembebasan sandera melalui negosiasi, mengutarakan kekhawatiran mereka atas rencana Deir al-Balah.

"Bagi para sandera, ini bukanlah 'alat tawar-menawar' negosiasi, melainkan bahaya nyata dan mendesak terhadap nasib mereka. Cukup! Mayoritas rakyat Israel menginginkan perang diakhiri dengan kesepakatan komprehensif yang memulangkan semua sandera," kata forum tersebut dalam pernyataannya.

Nasib Negosiasi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 6 Juli mengirim negosiator kembali ke Qatar, perantara Hamas, menjelang kunjungannya ke Gedung Putih. Di AS, ia dan Presiden Donald Trump menyuarakan harapan akan terobosan diplomatik agar 10 sandera yang masih hidup dan 18 yang telah meninggal dunia bisa pulang.

Gila Gamliel, menteri di kabinet keamanan Netanyahu, menuding Hamas menghalangi negosiasi dan memperkirakan Steve Witkoff, utusan khusus Trump, akan terbang ke Qatar untuk bergabung dalam perundingan.

"Saat dia memimpin negosiasi di Doha, kita akan melihat konsekuensinya," ucap Gamliel kepada Radio Angkatan Darat Israel, merujuk pada Witkoff. "Tim negosiasi kami masih di sana, berharap kembali dengan kabar baik."

Hamas, yang masuk dalam daftar hitam terorisme di sebagian besar wilayah Barat, memperingatkan bahwa kebuntuan terbaru mengancam keselamatan para sandera.

"Kami telah mempertahankan kelangsungan hidup mereka semaksimal mungkin, hingga saat ini," kata Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas pada Jumat (18/7/2025).

"Jika musuh kriminal menghalangi atau menarik diri dari perundingan ini, kami tidak bisa menjamin kembalinya kesepakatan parsial atau proposal pembebasan 10 sandera," imbunya.

Israel mengatakan ingin membebaskan sebanyak mungkin sandera, tetapi juga ingin menghancurkan Hamas sebagai institusi militer dan pemerintahan, dengan melucuti senjata Hamas dan mengasingkan para pemimpinnya. Hamas telah menolak syarat-syarat tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Hamas, perang di Gaza telah menewaskan 58.000 warga Palestina, tanpa membedakan antara korban sipil dan militer. Israel telah kehilangan lebih dari 400 tentara dalam pertempuran tersebut.

(bbn)

No more pages