Logo Bloomberg Technoz

Tarif Turun, Pertumbuhan Ekonomi Diramal 4,8% pada 2025

Dovana Hasiana
17 July 2025 18:30

Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)
Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada pada level 4,6% hingga 4,8% pada 2025 seiring keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) menurunkan tarif menjadi 19% dari sebelumnya 32%.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 4,5% saat Indonesia dan AS belum mencapai kesepakatan menurunkan tarif dari level 32%.

Ekonom Indef Rizal Taufikurahman mengatakan, skema tarif 19% dari AS dan komitmen Indonesia pembelian produk AS, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan berpotensi mengalami tekanan, terutama di sisi eksternal dan fiskal.

Rizal menyebut bahwa dari simulasi yang dilakukan berbasis struktur ekspor saat ini, maka tarif 19% tetap menjadi disinsentif bagi daya saing produk ekspor unggulan Indonesia ke AS seperti tekstil, alas kaki, mebel, dan karet. Terlebih, produk itu menyumbang sekitar 8–9% dari total ekspor non-migas Indonesia ke AS.

"Potensi pelemahan ekspor ini akan mempersempit ruang pertumbuhan dari sisi net-eksport, dan turut menekan neraca perdagangan dan cadangan devisa jika defisit berjalan memburuk," ujar Rizal kepada Bloomberg Technoz, Kamis (17/7/2025).