Rusia Tolak Ancaman Tarif 100% Trump agar Stop Perang di Ukraina
News
15 July 2025 20:00

Jennifer A Dlouhy dan Natalia Drozdiak - Bloomberg News
Bloomberg, Rusia menolak tekanan Donald Trump setelah Presiden AS itu mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat pada Moskow jika tak mengakhiri konflik dengan Ukraina dalam waktu 50 hari, meski Kremlin menyatakan akan meninjau kembali sikap terbarunya.
"Terlebih dahulu, kami mencatat segala upaya untuk mengajukan tuntutan—terutama ultimatum—tidak dapat kami terima," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada Selasa (15/7/2025), berdasarkan laporan kantor berita pemerintah, Tass. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pernyataan Trump "serius," dan Moskow membutuhkan waktu untuk mempelajarinya.
Trump mengatakan akan menerapkan pungutan dalam bentuk "tarif sekunder" jika Kremlin tidak menghentikan pertempuran. Dia tidak memberikan detailnya, tetapi sebelumnya pernah menggunakan istilah ini untuk menyebut bea masuk yang dikenakan pada negara-negara yang berdagang dengan musuh AS.
Ancaman ini mencerminkan sanksi yang tercantum dalam RUU bipartisan di Kongres yang akan memberlakukan tarif 500% pada negara-negara yang membeli minyak dan gas Rusia, seperti China dan India.


































