Logo Bloomberg Technoz

Data Tenaga Kerja AS Campur Aduk, Beri Alasan Jeda Bagi The Fed

News
02 June 2023 22:20

Pekerja ritel di Amerika Serikat (Sumber: Bloomberg)
Pekerja ritel di Amerika Serikat (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) mengirimkan sinyal yang bertentangan pada Mei di mana terjadi lonjakan upah yang beriringan dengan kenaikan pengangguran, memberikan lebih banyak alasan bagi pejabat Federal Reserve untuk menghentikan kenaikan bunga acuan.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan, angka nonfarm payroll naik 339.000 pada Mei setelah direvisi naik 294.000 pada April. Adapun tingkat pengangguran naik menjadi 3,7%, sementara pertumbuhan upah melambat. 

Pasar bereaksi terhadap kenaikan gaji, dengan yield surat utang US Treasury naik setelah rilis laporan tersebut. Para trader menaikkan taruhan mereka tentang kenaikan suku bunga Fed pada akhir Juli. Ekspektasi kenaikan bunga pada Juni juga naik meski investor masih cenderung mengharapkan jeda.

Namun bagi The Fed, mereka juga akan melihat lonjakan tingkat pengangguran, yang merupakan kenaikan terbesar dalam sebulan sejak April 2020. Ada 440.000 lebih banyak orang kehilangan pekerjaan selama Mei, juga kenaikan bulanan terbesar sejak timbulnya pandemi.

Meskipun permintaan tenaga kerja tetap tangguh, tidak jelas berapa lama itu akan bertahan. Dengan krisis kredit yang mengancam ekspansi dan lebih banyak perusahaan berencana melakukan PHK, maka rekrutmen tenaga kerja baru dan kenaikan gaji dapat melambat secara substansial dalam beberapa bulan mendatang.