Logo Bloomberg Technoz

Per 31 Desember 2023, KAEF mencatat rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,96 triliun, membengkak dari rugi Rp540,46 miliar pada 2022.

Pada saldo neraca, KAEF mencatatkan total liabilitas sebesar Rp11,85 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp1,71 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp10,13 triliun sepanjang 2023. Sementara itu ekuitas tercatat sebesar Rp4,77 triliun dan aset sebesar Rp16,63 triliun.

Adapun KAEF mencatatkan jumlah persediaan termasuk obat jadi alat kesehatan, serta bahan baku Rp2,13 triliun atau turun dibandingkan dengan 2022 dan 2021, masing-masing Rp2,73 triliun dan Rp2,33 triliun. Posisi persediaan 2022 dan 2021 merupakan revisi dan disajikan kembali oleh KAEF.

Manajemen KAEF dalam keterangannya mengungkapkan, hasil penelaahan kembali akuntan terdapat beberapa akun yang perlu dilakukan penyesuaian, khususnya yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, dan penyajian akun-akun tertentu yang bersifat material pada entitas induk dan entitas anak.

“Penyesuaian tersebut mengakibatkan penurunan persediaan, kenaikan liabilitas, yang berakibat pada penurunan pendapatan dan kenaikan Rugi Tahun Berjalan sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan Tahun Buku 2024,” kata manajemen KAEF, dikutip Senin (7/7/2025).

Ilustrasi Kimia Farma (Diolah berbagai sumber)

Alhasil terdapat penyesuaian pada laporan keuangan 2024 yaitu total aset tercatat menurun sebesar 5,43%, terutama akibat koreksi atas nilai persediaan dan peningkatan pencadangan untuk piutang usaha bermasalah. 

Pada bagian lain, total liabilitas justru meningkat 5,89% seiring dengan penyesuaian akrual atas beban operasional dan kewajiban lainnya. Kondisi ini turut mendorong membengkaknya rugi bersih, yang tercatat lebih dalam dibanding sebelumnya, setelah dilakukan penyesuaian atas pajak tangguhan serta pembentukan cadangan tambahan atas persediaan dan piutang.

(art/wep)

No more pages